BALIKPAPAN – Apakah jeruji besi mampu membatasi kedamaian hati dan keteguhan iman? Tidak bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Balikpapan. Setiap hari Minggu, mereka tetap diberikan kesempatan untuk beribadah sebagai bagian dari hak mereka, menciptakan ketenangan jiwa dan refleksi spiritual dalam masa pembinaan.
Pada Minggu, 9 Februari 2025, Rutan Balikpapan kembali menggelar ibadah rutin bagi WBP beragama Nasrani. Kegiatan ini terbagi dalam dua sesi guna memastikan seluruh peserta dapat beribadah dengan nyaman. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 10.00 WITA, dipimpin oleh Pendeta Porsiana dari GBIS Gunung Malang, yang menyampaikan firman dengan penuh semangat, memberikan penguatan iman dan harapan bagi para WBP.
Sementara itu, sesi sore pada pukul 14.00 WITA diisi oleh jemaat dari GBI Bahtera, dengan Pendeta Samuel sebagai pembawa firman. Dalam kotbahnya, ia menekankan pentingnya perubahan hidup dan keyakinan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Kepala Rutan Balikpapan, Bapak Agus Salim, menyampaikan apresiasinya terhadap kelancaran kegiatan ibadah ini. "Kami berkomitmen untuk selalu mendukung pemenuhan hak-hak warga binaan, termasuk dalam beribadah. Kami berharap melalui kegiatan ini, mereka dapat semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjadikan masa pembinaan sebagai momentum perbaikan diri, " ujarnya.
Lebih lanjut, Agus Salim menegaskan bahwa kegiatan ibadah tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter yang lebih baik. "Kami percaya bahwa pendekatan spiritual menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam proses reintegrasi sosial mereka setelah bebas nanti, " tambahnya.
Dengan adanya ibadah rutin ini, diharapkan para WBP Rutan Balikpapan dapat terus mendapatkan bimbingan rohani yang membangun, membawa ketenangan batin, serta memotivasi mereka untuk menjalani hidup yang lebih baik di masa depan.